A Search For Passion

/ 13 Oktober 2011 /
"What is your number one Passion?"

Pertanyaan di twitter itulah yang menggelitik saya untuk kembali berpikir tentang apa passion saya. Secara general, saya tahu passion saya, tapi My Number One Passion? Nope.

Saya tergagap untuk beberapa lama, dan berpikir 'Apa yang paling baik saya lakukan?', dan akhirnya mengambil kesimpulan "Creative Problem Solving".  Tapi saya tidak puas. Benarkah itu My Number One Passion? My Best? Ko rasanya ga ada chemistry yah?

Saya sudah berkelana kurang lebih dua tahun di dunia Passion ini, sambil lalu saja dan terasa setengah hati. karena saat itu saya yakin bahwa inilah saat yang tepat untuk mencari Passion, dimulailah perjalanan yang lebih serius.  Hingga akhirnya saya temukan: My Number One Passion. Seperti yang bisa kamu baca di sebelah kanan...

Searching for passion can be an arduous task to do, especially if you're in early adulthood - seperti saya. Secara budaya, tak banyak di antara kita yang beruntung mengetahui pentingnya passion di masa remaja. Atau lebih common lagi, kita rasa kita tahu dimana passion kita, tapi terpaksa melepaskannya demi 'karir' yang lebih menjanjikan. (Untuk source yang luar biasa soal pertentangan karir vs passion, coba liat buku Rene Suhardono disini)

Anyway, tujuan post ini adalah sharing tentang apa yang sudah saya lakukan untuk -Akhirnya, Thank God!- bisa menemukan Passion saya. If you are, like me, a generalist, you might find these tips valuable.
Picture
Menggali Nilai Hidup


Nilai Hidup (kedepannya ditulis Value)  adalah apa yang kita anggap penting bagi diri, yaitu hal-hal yang  paling penting dalam hidup kita. Anthony Robbins mengatakan bahwa ada 2 macam life-values: Ends dan Means. End Value inilah yang perlu kita raih, bukan Means Value. Apa perbedaannya? End Value artinya keadaan emosional yang membuat kita merasa tercukupi, penuh, kaya dan terpuaskan. Sedangkan Means Value adalah cara untuk meraih end value tersebut.

Contohnya, jika saya ditanya "Apa yang paling penting menurut kamu?", saya bisa menjawab "Tuhan, Keluarga, Karir". Semuanya adalah Means Value, karena tidak merujuk pada keadaan emosional yang saya kenali. Untuk mengetahui End Value, tanyakan lagi pada saya, "Apa yang kamu dapatkan / rasakan dari hubungan dengan Tuhan?", dan ketika saya menjawab, "Kedamaian hati", maka ditemukanlah salah satu end value, hal terpenting dalam hidup saya.

Hal termudah untuk menemukan value adalah dengan membuat Skala Prioritas. Seperti yang dicontohkan di paragraf sebelumnya, skala prioritas biasanya mencerminkan Means Value. Yang harus kamu lakukan hanyalah bertanya lebih dalam untuk menemukan Ends Value-nya.

Seseorang bisa saja mempunyai 20 atau bahkan 100 value. Akan tetapi, untuk membawa kita memahami passion serta meraih Hidup yang Luar Biasa, cukup bagi kita untuk mengetahui dan mengingat 5 value tertinggi dalam hidup kita.

Contoh 10 value yang sering disebut orang: love, success, freedom, intimacy, security, adventure, power, passion, comfort, and health.  Kamu tentu punya list value-mu sendiri. Tapi bagaimana jika kamu tidak bisa menguranginya menjadi lima? Karena semua itu penting?

Happens to me too.

Cara yang saya lakukan adalah dengan mengelompokkannya menjadi tema. Berikut hasilnya:
  1. Spirituality
    (Gratitude, Patience, Honesty, and Humility)
  2. Love
    (Compassion, Contribution)
  3. Health
  4. Self Growth
    (Higher education, self leadership)
  5. Passion (and career)
Disini saya mengaitkan kata spirituality dengan rasa syukur, kesabaran, kejujuran, dan rendah hati. Dan spirituality adalah Value tertinggi saya, artinya dalam mengambil keputusan untuk bertindak, saya akan dan harus bergerak sesuai dengan tema spiritualitas saya ini. Demikian juga dengan kata cinta, pengembangan diri dan passion.


Setelah kamu memahami Value, sebetulnya kamu sudah memiliki gambaran mengenai apa Passion kamu. Tapi, mari kita lanjutkan pada langkah berikutnya.

Picture
Berpikir tentang Visi


Visi adalah gambaran besar, sebuah helicopter view, tentang apa yang kamu rasakan tentang dirimu sendiri puluhan tahun dari sekarang. Visi bersifat kualitatif, artinya, bukan apa atau berapa yang kamu punya saat itu, tapi lebih ke bagaimana yang kamu rasakan saat itu.

Jadi, pertanyaannya adalah: Siapakah saya? Bagaimana saya bersikap? Bagaimana keluarga/teman saya memandang saya? Apa yang saya rasakan mengenai diri saya sendiri?
Tulislah jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini dengan tetap mengingat value yang telah kita temukan.

Visi harus terasa kuat, nyata, dan menggairahkan! Visi harus menggerakkan emosi positif saat kamu membacanya. Jadi, ulang dan sempurnakan lagi, hingga akhirnya kamu merasa puas dan totally motivated.

Visi saya seperti ini:
" Dinar Indra Surtikarani is a wise , loving, poweful, rich yet humble woman. She is full of energy powered by her constant challenge of self growth. She’s a big time giver, and always have money, energy and time to help her colleagues, family and society.  She’s one of society Great Teacher by sharing her wisdom and knowledge." and so on.

Terakhir mengenai Value dan Visi adalah, sangat penting untuk mencacat Value dan Visi kita. Percuma menemukan Value dan Visi jika kamu tidak bisa memeriksanya saban hari sebagai pengingat dan penggerak.  Jadi, saya menyarankan apa yang saya lakukan, yaitu membuat The Book Of Life. But more on that later. :)

Picture
Find Heroes


Langkah selanjutnya dari pencarian Passion kita adalah: Temukan Hero yang senada dengan satu atau beberapa aspek dalam Visi dan Value kita.

Hero bisa jadi siapa saja, tidak perlu selebritis apalagi tokoh Superhero, dan jangan hanya satu. Siapapun mereka, Hero adalah ikon pengingat terhadap Visi (bahkan Misi) kamu sendiri, alias motivator bahwa Visi yang kamu ingin raih itu benar-benar bisa diraih! Yang perlu diingat, fokuslah pada aspek positif, jangan terhambat oleh keburukan-keburukannya. Semua Hero itu manusia. :)

Hero saya sejauh ini ada 3:
  1. Angelina Jolie, karena luar biasa dermawan dan mempraktekkan work-life relationship.  (Sesuai dengan Visi saya yang menjadi dermawan dan anggun, hehe)
  2. My Mother, karena luar biasa supportive, open minded, dan penuh cinta (Sesuai dengan Visi saya sebagai pasangan dan ibu kelak)
  3. Robin Sharma, karena kemampuannya menyentuh banyak orang dengan kisah-kisah creative-nya (Sesuai Visi saya sebagai The Great Teacher, :D).

Dari tiga orang ini saja, My Heroes, saya sudah punya 'code of conduct' untuk menjadi berhasil pada bidang-bidang yang menjadi kekuatan mereka. Amati, Tiru, Modifikasi. Itulah fungsi Hero yang lain.

Picture The One


Oke, Value, Visi dan Hero sudah ditangan. Lalu, langkah apa lagi yang harus dilakukan?

Satu-satunya hal yang perlu dilakukan sekarang adalah Bergerak! Ya, bergeraklah, hidup sesuai dengan Value dan Visi-mu. Jika mau, buatlah Mission Statement untuk tiap bidang hidup. Tapi kunci utama-nya adalah Act upon your Vision and Values.

Setelah saya memahami Value dan Visi saya, disitulah saya menggenggam masa depan saya dan jelas itu adalah sesuatu yang cemerlang. Didorong oleh Top 5 Value, antusiasme saya dalam bekerja bangkit, tidak mudah putus asa dan selalu terpanggil untuk lebih sabar dalam menemukan hal-hal unik di tempat kerja (Sprituality, Self Growth, Passion). Bisa dibilang, hidup saya berubah 180 derajat setelah saya memegang Value dan Visi saya.

Saya menjadi lebih ingin untuk berbagi pengalaman luar biasa ini dengan lebih banyak orang. Jika awalnya hanya status-status Facebook, saya mulai ingin terkoneksi dengan Twitter, dan bahkan Blog untuk dapat lebih bermanfaat untuk banyak orang (Love, Spirituality).

Lalu saya bakar jembatan, saya kejar goal saya untuk lanjut S2 (salah satu cara untuk meraih Visi saya) dengan menyodorkan aplikasi ke kantor. Dan saya juga bakar jembatan dengan membuat akun weebly dan membuat blog agar saya bisa menyebarkan pengalaman ini (sesuai juga dengan visi dan value saya).

Ketika saya mulai menulis, disitulah saya merasa amat sangat gembira. Dan saya lebih bergembira ketika saya mengingat definisi Rene Suhardono mengenai Passion:
"Passion is things that you really really love doing. Your passion is your strength. And your strength is NOT about what you're good at. It is about what you enjoy the most."

Selalu Bergerak, lakukan hal-hal yang belum pernah kamu lakukan, siapa tahu disitulah Passion-mu berada. Dan jangan lupakan Visi dan Value.

See you, hopefully next time you've found The One!
^0^

0 comments:

Posting Komentar

Follow Me

blogger widget

Temanku

Popular Posts

Blog Hits

 
Copyright © 2010 Dinar Karani, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger