Dunia Kecil: Sebuah Meditasi

/ 17 Oktober 2011 /
Hari ini saya terbaring di tempat tidur karena tidak bisa mengangkat kepala lebih dari sepuluh menit tanpa merasa berat. Mata inginnya selalu terpejam, lutut lemas, dan perut tidak nyaman. saya rasa saya kena penyakit misterius: 'masuk angin'. Hehe.. Jadi terpaksa mengistirahatkan diri.

Ketimbang tidak melakukan sesuatu, saya putuskan untuk merenung saja. Sembari menikmati hak waktu yang digugat oleh tubuh. Lalu saya biarkan otak saya mengembara, ke aliran sungai kesadaran, yang telah lama tidak saya kunjungi.




Saya sedang berdiri di tepi sungai, diantara gemericik air yang mengetuk bebatuan, simfoni tonggeret yang bersahutan dari bebagai penjuru hutan bambu, dan gemelisir daun yang berdansa bersama angin dan matahari. Saya kembali ke sana, ke Dunia Kecil milikku sendiri. Saya dapat merasakan dinginnya rumput diantara jari kaki, beberapa serangga menggelitik, hangatnya matahari, dan hembusan angin menerpa kulit...  


Sejenak saya hanya berdiri. Meresapi seluruhnya. Menghayati sepenuhnya. Mendengar dengan hati. Bernafas bersama alirannya. Hening dari suara hati. Hanya alam.

Kuceburkan kedua kaki untuk menikmati pijatan dingin dan lembut arus di sungai kecil itu. Dan dapat kurasakan licinnya batu-batu sungai, bahkan tergelitik oleh patuk ikan-ikan kecil.

Kupejamkan mata dan kurasakan. Kuhirup wangi rerumputan yang basah oleh embun, dan kucium pula wangi yang lain, bunga-bunga yang tersembunyi dari pandangan. 

Rebah di hamparan permadani hijau, membiarkan serangga berterbangan disekujur tubuh. Suara sungai kini tampak demikian besar, suara tonggeret pun memenuhi semesta. Angin dan hangat matahari semakin terasa. Indera-ku terbuka. Menjadi satu dengan alam. Menjadi satu dengan masa.



Kurasakan detak jantungku melambat, tegangan di dahiku telah pudar. Nafasku kini bebas. Pikiranku lapang. Tidak ada lagi harapan. Tidak ada lagi ketakutan. Aku hanya mengarung bersama waktu. 

Kutelah menyatu bersama masa. Aku bukan lagi hanya Aku.

Aku adalah sungai, pohon, serangga...
Aku adalah Dunia Kecil-ku.
Semesta.




"
Like the little stream
Making its way
Through the mossy crevices
I, too, quietly
Turn clear and transparent.
"
Ryokan







Disclaimer: video diatas bukan buatanku ya. Not mine, but as Haiku said, 'all is free'.. :)

0 comments:

Posting Komentar

Follow Me

blogger widget

Temanku

Popular Posts

Blog Hits

 
Copyright © 2010 Dinar Karani, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger